Implementasi Microservices di Situs Web Frontend

Bendra Wardana ( Politeknik Unggulan Cipta Mandiri )
Hermanto Hermanto ( Universitas Muhammadiyah Muara Bungo  --  https://orcid.org/0000-0002-9721-1802 )

Abstrak

Pengembangan situs web saat ini, docotel masih menerapkan arsitektur monolitik. Hal ini berbanding terbalik dengan sistem dhealth yang telah menerapkan arsitektur microservices, sehingga Ketika pengembangan sistem dhealth dapat dilakukan dengan cepat dan fleksibel karena arsitektur microservices berarti membagi aplikasi menjadi layanan-layanan yang lebih kecil dan saling terhubung satu sama lain. Selain itu, microservices membuat setiap layanan yang dibangun dapat menggunakan teknologi yang berbeda yang berarti tidak terikat oleh suatu teknologi dan kemampuan menangani beban lebih baik dibandingkan arsitektur monolitik. Sehingga membutuhkan implementasi arsitektur microservices pada situs web dhealt yang akan membuat situs web Dinkes menjadi lebih baik dan modern. Metodologi eXtreme Programming (XP) merupakan salah satu metodologi pengembangan perangkat lunak yang termasuk ke dalam metodologi modern. Dalam metodologi ini kepuasan pemilik produk adalah hal yang paling penting terpenting karena pemilik produk terlibat langsung dalam memberikan umpan balik kepada pengembang mengenai website yang yang sedang dibangun. Website dibangun dengan bahasa pemrograman Javascript dan menggunakan framework reactjs dan vuejs. Website yang dibangun akan diuji dengan metode stress test dan perfomance testing untuk mengetahui perbedaan dari implementasi layanan mikro. Hasil dari penelitian dan pengujian terhadap implementasi arsitektur microservices menunjukkan bahwa peningkatan performa dan kecepatan website hampir 2x lipat lebih baik ketika diimplementasikan dengan microservices

Referensi

Lubis, Nazwa Salsabila, and Muhammad Irwan Padli Nasution. "Perkembangan Teknologi Informasi Dan Dampaknya Pada Masyarakat." Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi 1.12 (2023): 41-50.

N. M. Devadiga, “Software engineering education: Converging with the startup industry,” in 2017 IEEE 30th Conference on Software Engineering Education and Training (CSEE&T). IEEE, 2017, pp. 192–196.

N. Paternoster, C. Giardino, M. Unterkalmsteiner, T. Gorschek, and P. Abrahamsson, “Software development in startup companies: A systematic mapping study,” Information and Software Technology, vol. 56, no. 10, pp. 1200–1218, 2014

A. Bucchiarone, N. Dragoni, S. Dustdar, S. T. Larsen, and M. Mazzara, “From monolithic to microservices: An experience report from the banking domain,” Ieee Software, vol. 35, no. 3, pp. 50–55, 2018.

W. Hasselbring and G. Steinacker, “Microservice architectures for scalability, agility and reliability in ecommerce,” in 2017 IEEE International Conference on Software Architecture Workshops (ICSAW). IEEE, 2017, pp. 243–246

S. Haryati, “Research and development (r&d) sebagai salah satu model penelitian dalam bidang pendidikan,” Majalah Ilmiah Dinamika, vol. 37, no. 1, p. 15, 2012.

R. S. Pressman, “Rekayasa perangkat lunak: Pendekatan praktisi,” 2012.

M. Geers, “Micro frontends,” Aug 2017. [Online]. Available: https://micro-frontends.org/

B. S. Akpolat and W. Slany, “Enhancing software engineering student team engagement in a high-intensity extreme programming course using gamification,” in 2014 IEEE 27th Conference on Software Engineering Education and Training (CSEE&T). IEEE, 2014, pp. 149–153.

T. E. Vos, F. F. Lindlar, B. Wilmes, A. Windisch, A. I. Baars, P. M. Kruse, H. Gross, and J. Wegener, “Evolutionary functional black-box testing in an industrial setting,” Software Quality Journal, vol. 21, no. 2, pp. 259–288, 2013


Keywords  :  
Galleys  :  
Diterbitkan  :  
2024-06-01
Cara Mengutip  :  
Wardana, B., & Hermanto, H. (2024). Implementasi Microservices di Situs Web Frontend. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (JUPTIK), 2(1), 24–27. https://doi.org/10.52060/juptik.v2i1.2212
Terbitan  :