SISTEM PERENCANAAN RADIOTERAPI PADA KANKER NASOFARING MENGGUNAKAN 3D SLICER

Asmaul Lutfi Marufah ( Universitas Muhammadiyah Lamongan )
Muktamar Cholifah Aisiyah ( Universitas Muhammadiyah Lamongan )
Uswatun Chasanah ( Universitas Muhammadiyah Lamongan )

Abstract

Radioterapi merupakan salah satu terapi yang digunakan untuk pengobatan kanker nasofaring. Radioterapi memiliki sistem perencanaan yang disebut TPS (Treatment Planning System). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan sistem perencanaan perawatan radioterapi pada kasus kanker nasofaring dan untuk mengetahui penilaian perencanaan perawatan radioterapi menurut ICRU 83. Tujuan dilakukannya TPS adalah untuk mencapai distribusi dosis yang optimal sesuai dengan dosis yang ditentukan untuk volume target dan dosis toleransi jaringan normal di sekitarnya sesuai dengan aturan ICRU. Dalam penelitian ini digunakan suatu perangkat lunak yaitu 3D Slicer. Dalam 3D Slicer dibuat TPS untuk kasus kanker nasofaring. Perencanaan radioterapi memiliki penilaian HI (Homogenity Index) yang tertuang pada ICRU No 83 yaitu HI yang conform adalah HI yang memiliki nilai mendekati 0. Pada perencanaan radioterapi digunakan variasi jumlah beam. Pada penelitian ini digunakan variasi jumlah beam yaitu 4, 5, dan 6 beam. Hasil yang diperoleh adalah DVH pada 4 beam lebih bagus daripada 5 dan 6 beam, serta nilai HI yang didapat tidak jauh berbeda dengan nilai HI referensi,namun HI pada 4 beam adalah yang paling menjauhi nilai HI reference yaitu 0,5. Pembuatan TPS menggunakan ICRU 83 dilakukan melalui evaluasi nilai HI.

References

APRIANTORO, N.H. ET AL. (2017) ‘Result Analysis Of Treatment Planning System Between 3-Dimensional Conformal Radiation Therapy Technique And Intensity Modulated Radiation Therapy Technique In Nasopharyngeal Cancer Cases’, SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan, 8(1), pp. 29–34. Available at: https://doi.org/10.36525/sanitas.2017.5.

ASAKURA, H. ET AL. (2010) ‘Analysis of dose–volume histogram parameters for radiation pneumonitis after definitive concurrent chemoradiotherapy for esophageal cancer’, Radiotherapy and Oncology, 95(2), pp. 240–244. Available at: https://doi.org/10.1016/j.radonc.2010.02.006.

BISELLO, S. ET AL. (2022) ‘Dose–Volume Constraints fOr oRganS At risk In Radiotherapy (CORSAIR): An “All-in-One” Multicenter–Multidisciplinary Practical Summary’, Current Oncology, 29(10), pp. 7021–7050. Available at: https://doi.org/10.3390/curroncol29100552.

ICRU REPORT 83 (2010) Prescribing, Recording, and Reporting Photon-Beam Intensity-Modulated Radiation Therapy (Imrt). USA: The International Commission on Radiation Units and Measurements.

Y. AFRIANI DAN A. DINASTI (2017) “Peningkatan Keterampilan Klinis THT-KL untuk Dokter Umum,” Universitas Padjajaran, Bandung.

A. HANDOKO DAN E. HIDAYANTO (2018) “Analisis keakuratan verifikasi dosis dengan menggunakan perbandingan phantom standar dan phantom replika,” vol. 07, no. 1, Art. no. 1.

Y. YOU DKK.(2022) “Three-dimensional printing and 3D slicer powerful tools in understanding and treating neurosurgical diseases,” Front. Surg., vol. 9, hlm. 1030081.


Keywords  :  
Keywords: 3D Slicer, Nasofaring, Radioterapi
Galleys  :  
Published  :  
2024-06-25
How to Cite  :  
Marufah, A. L., Aisiyah, M. C., & Chasanah, U. (2024). SISTEM PERENCANAAN RADIOTERAPI PADA KANKER NASOFARING MENGGUNAKAN 3D SLICER . Jurnal Informatika Medis, 2(1), 5–8. https://doi.org/10.52060/im.v2i1.2077
Issue  :