Pengaruh telerehabilitation self stretching terhadap DOMS Pada Peminat Latihan Beban Di Fitness Center UNS

Muhammad Perdana Azhar ( Universitas Sebelas Maret, Indonesia )
Agus Krisyanto ( Universitas Sebelas Maret, Indonesia )
Slamet Riyadi ( Universitas Sebelas Maret, Indonesia )

Abstract

Penelitian ini bertujuan mencari hubungan pengaruh antara variable dependent dan independent Pengaruh telerehabilitation self stretching terhadap DOMS Pada Peminat Latihan Beban Di Fitness Center UNS. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini adalah metode quasi eksperimental dengan metode two group pre dan post test. Tempat yang digunakan pada penelitian ini dilaksanakan di GYM and Fitness Center Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Menteri Supeno, Manahan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah berdasarkan pada jumlah populasi dan sampel yang cukup untuk melakukan penelitian Telerehabilitation Self Stretching Pada Peminat Olahraga Angkat Beban. Waktu penelitian ini penulis arahkan sampel untuk menjalankan penelitian dengan jumlah 6 kali perlakuan selama 2 minggu dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu. Hasil penelitian menunjukkan Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) sering dialami setelah aktivitas fisik yang intens atau aktivitas fisik yang tidak biasa dilakukan oleh seseorang. Hal ini ditandai dengan nyeri ringan dan beberapa kekakuan jaringan lunak sehari setelah aktivitas, dengan otot menjadi sangat kelelahan dan nyeri ketika ada sentuhan dan gerakan (baik aktif maupun pasif) 48 jam kemudian. Kondisi itu terjadi secara alami. Mekanisme pasti DOMS tidak diketahui, meskipun diyakini melibatkan mikrotrauma pada jaringan otot yang terlibat. Ini adalah kondisi yang berlangsung sementara. Kesimpulan penelitian ini ada perbedaan pengaruh antara telerehabilitation self stretching dengan telerehabilitation self massage terhadap penurunan rasa nyeri dengan skala NRS.

References

Badaruddin, A., & Said, A. (2016). Hubungan Kesehatan Mental dengan Motivasi Belajar Siswa. 5(1).

Daniel, D. (2015). Kelelahan Dan Recovery Dalam Olahraga. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 151, 10–17.

Dohan, M. S., Califf, C. B., Ghosh, K., & Tan, J. (2020). Digital transformation in healthcare: New value for a new movement. Health Policy and Technology, 9(2), 177–178. https://doi.org/10.1016/j.hlpt.2020.04.003

Fadhila, R., & Afriani, T. (2019). Penerapan Telenursing Dalam Pelayanan Kesehatan : Literature ReviewHidayat, A. A. (2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika. Jurnal Keperawatan Abdurrab, 3(2), 77–84.

Fang, B. K., Jiang, J. J., Loh, J. K. S., & Ismail, S. A. Bin. (2022). Telerehabilitation acceptance among patients during Circuit Breaker period: A retrospective study. Dialogues in Health, 1(May), 100049. https://doi.org/10.1016/j.dialog.2022.100049

Ferguson, S. L. (2022). Is the End of the Pandemic the End of Telerehabilitation? Physical Therapy, 102(4), 1–3. https://doi.org/10.1093/ptj/pzac004

Fitriana, N. F., Munawaroh, N., Juwita, D. R., Suparti, S., & Ramdani, M. L. (2022). Tingkat Pengetahuan Pertolongan Pertama Penanganan Cedera Olahraga Badminton. Jik Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(2), 355. https://doi.org/10.33757/jik.v6i2.600

LESTARI, A. B. (2023). Efektivitas Peregangan Statis Dan Dinamis Terhadap Fleksibilitas Berdasarkan Jenis Kelamin Atlet Bulu Tangkis Pb. Mandiri Demi Prestasi (Mdp) Kabupaten Sleman. In วารสารวิชาการมหาวิทยาลัยอีสเทิร์นเอเชีย (Vol. 4, Issue 1).

Moshinsky, M. (1959). Efektivitas Kombinasi Proprioceptive Neuromuscular Facilitation Dan Ice Massage Untuk Mencegah Delayed Onset Muscle Soreness Oleh: Nucl. Phys., 13(1), 104–116.

Novita, lntan A. (2010). Masase Dan Prestasi Atlet. Jurnal Olahraga Prestasi, 6(2), 116–122.

Prihantoro, Y., & Ambardini, R. L. (2019). Prevalensi, Karakteristik, Dan Penanganan Delayed Onset Muscle Soreness (Doms). Medikora, 17(2), 126–135. https://doi.org/10.21831/medikora.v17i2.29184

Sari, D. N. A., Bafadal, I., & Wiyono, B. B. (2018). Pelaksanaan Supervisi Manajerial Dalam Rangka Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah. Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 1(2), 213–221. https://doi.org/10.17977/um027v1i22018p213

Sari, S. (2016). Mengatasi DOMS setelah Olahraga. Journal Research of Physical Education, Vol 7 No 1, 97–107.

Sutabri, T., Enjelika, D., Mujiranda, S., & Virna, L. (2023). Transformasi Digital di Puskesmas Menuju PelayananKesehatan yang Lebih Efisien dan Berkualitas. IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary, 1, 1705–1716. https://journal.csspublishing/index.php/ijm

Triansyah, A., & Haetami, M. (2020). Efektivitas stretching, passive activity dan VO2max dalam mencegah terjadinya delayed onset muscle soreness. Jurnal Keolahragaan, 8(1), 88–97. https://doi.org/10.21831/jk.v8i1.29487

Yofiani, V., & Sjaaf, A. C. (2021). Effectiveness of Physical Therapy Services Through Telemedicine During the Covid-19 Pandemic: Systematic Review. PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 1058–1067. https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i2.2452


Keywords  :  
Keywords: telerehabilitation, self stretching, DOMS, latihan beban
Galleys  :  
Published  :  
2024-07-19
How to Cite  :  
Muhammad Perdana Azhar, Krisyanto, A., & Riyadi, S. (2024). Pengaruh telerehabilitation self stretching terhadap DOMS Pada Peminat Latihan Beban Di Fitness Center UNS. PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEGURUAN DAN PENDIDIKAN (SNKP), 2(1), 231–233. Retrieved from https://ejournal.ummuba.ac.id/index.php/SNKP/article/view/2129
Issue  :