Meningkatkan Keterserapan Lulusan SMK dalam DUDIKA: Suatu Risalah Kebijakan

Frans Hanaekan Rajagukguk ( Universitas Negeri Medan )
Kisno Kisno ( Universitas Negeri Medan )
Nurhikmah Weisdiyanti ( Universitas Negeri Medan )

Abstract

Berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan kontributor terbesar Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Kondisi ini tidak sesuai dengan PP No. 17 tahun 2010 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan kejuruan adalah untuk menciptakan lulusan yang siap bekerja. Penelitian ini mengkaji daya serap lulusan SMK di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA) yang bertujuan untuk menggambarkan jumlah angkatan kerja lulusan SMK tahun 2019 dan 2020 serta menganalisis bidang keahlian lulusan SMK yang paling diminati. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan (library research). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan, di mana peneliti mengumpulkan data berupa buku, manuskrip, atau jurnal yang relevan dengan obyek penelitian atau mengumpulkan data dalam bentuk kepustakaan. Jenis penelitian kepustakaan dapat diartikan sebagai kegiatan mengumpulkan data kepustakaan melalui pembacaan, pencatatan, dan pengolahan bahan penelitian. Dengan kata lain, penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan untuk memecahkan suatu masalah yang ada. Data dikumpulkan berdasarkan kajian kritis dan mendalam terhadap materi iteratur yang relevan.dengan memanfaatkan data sekunder, di antaranya data Sakernas, data lulusan SMK dari Direktorat Pembinaan SMK, data dari Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud, dan hasil-hasil penelitian terkait daya serap lulusan SMK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah lulusan SMK Terus Meningkat di Indonesia. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia tercatat sekitar 1,63 juta orang pada tahun ajaran 2020/2021. Selain itu, SMK Semakin Diminati Masyarakat. Hal ini dibuktikan dari hasil survei Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Markplus, Inc menunjukkan, 82% masyarakat tertarik dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun demikian, pengangguran di Indonesia didominasi oleh lulusan SMK dengan persentase 11,13% pada Agustus 2021. Ssebaran pekerja lulusan SMK masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Selanjutnya, DUDIKA membutuhkan lulusan SMK yang memiliki soft skill. Sebagai kesimpulan dan rekomendasi, pemerintah perlu mengontrol pemerataan sebaran jumlah bidang keahlian di SMK negeri dan swasta di setiap provinsi. Selain itu, pemerintah dapat mendorong pertumbuhan industri ke luar Pulau Jawa dengan menyiapkan ketersediaan infrastruktur yang dibutuhkan industri. Seklolah Menengah Kejuruan diharapkan dapat menyiapkan lulusan agar tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu berwirausaha dan mampu menyiapkan lulusan yang siap bekerja dengan soft skill yang relevan dengan DUDIKA

References

Badan Pusat Statistik. (2019). Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Hayes, A., & Setyonaluri, D. (2015). Taking Advantage of The Demographic Dividend in Indonesia. Jakarta: UNFPA Indonesia.

Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. (2021). “Industri Kreatif dan Digital: Kembangkan Potensi, Gerakkan Ekonomi, dan Ciptakan Lapangan Kerja.” Siaran Pers HM.4.6/37/SET.M.EKON.3/03/2021.

Kisno, K., Sumaryanto, S., Gultom, S., & Darwin, D. (2022). Persepsi guru SMK pusat keunggulan tentang model kepemimpinan etnis Jawa: Asta Brata. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 10(2). https://doi.org/10.21831/jamp.v10i2.48896

Kisno, K., Gultom, S., Purba, S., Darwin, D., Sumaryanto, S., & Sherly, S. (2022, December). Agile Methodology in Educational Leadership: Scrum. In Proceedings of the 7th Annual International Seminar on Transformative Education and Educational Leadership, AISTEEL 2022, 20 September 2022, Medan, North Sumatera Province, Indonesia.

Ngadi. (2014). Relevansi Pendidikan Kejuruan Terhadap Pasar Kerja di Kota Salatiga. Jurnal Kependudukan Indonesia, Vol. 9 No. 1.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.

Purba, S. & Kisno, K. (2022). Manajemen Pendidikan untuk Sekolah yang Efektif. Nganjuk: Dewa Publishing.

Pusdatin Kemendikbud. (2020). Statistik Persekolahan SMK 2020/2021. Jakarta: Setjen, Kemendikbud.

Sherly, S; Kisno, K; Sitanggang, N; Dharma, E; Sihombing, H.B.M. (2022). Vocational High School Prospective Graduates' Employability via Dual Vocational Certification (DVC), J. Mgt. Mkt. Review, 7(4), 194 – 202. https://doi.org/10.35609/jmmr.2022.7.4(2)

Sipayung, R., & Kisno, K. (2022). Manajemen Belajar Swapacu Dalam Jaringan (Self-Paced Learning) dengan Guru Binar. Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama, 8(2), 573-582. https://doi.org/10.53565/pssa.v8i2.538

Sudianto, S., & Kisno, K. (2021). Potret kesiapan guru sekolah dasar dan manajemen sekolah dalam menghadapi asesmen nasional. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 9(1), 85-97. https://doi.org/10.21831/jamp.v9i1.39260

Suryanto, D, Kamdi. W, Sutrisno. (2013). Relevansi Soft Skill yang dibutuhkan Dunia Usaha/Industri dengan yang Dibelajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan. Teknologi dan Kejuruan, 36 (2), 107-118

Widodo, Gunawan. (2016). Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Lulusan SMK Fresh Graduate Jurusan Tata Boga pada Bidang Food and Beverage di Hotel Bintang Empat Kota Yogyakarta. Thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.


Keywords  :  
Keywords: SMK, Keterserapan Lulusan Risalah Kebijakan
Galleys  :  
Published  :  
2023-08-27
How to Cite  :  
Rajagukguk, F. H., Kisno, K., & Weisdiyanti, N. (2023). Meningkatkan Keterserapan Lulusan SMK dalam DUDIKA: Suatu Risalah Kebijakan. PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEGURUAN DAN PENDIDIKAN (SNKP), 1(1), 108–113. Retrieved from https://ejournal.ummuba.ac.id/index.php/SNKP/article/view/1313
Issue  :